"Pasar Malam" Sebuah Reuni Masa Silam
Suasana
Pasar malam, Pasar Rakyat, atau Pasar Murah yang secara khusus digelar pada malam hari untuk
jangka waktu tertentu melalui pemanfaatan efen-efen tertentu seperti pada foto diatas (23 Juli 2015),
sebenarnya telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Dalam batas-batas
tertentu meskipun terdapat perbedaaan namun secara umum mungkin saja terdapat
persamaan, meskipun kita hampir tidak tau apa yang murah di "Pasar Murah" ini. Di Langsa Pasar Malam atau Pasar Rakyat seperti itu mulai sangat dikenali
setidaknya sejak kira-kira tahun 1910, ketika pertumbuhan perusahaan-perusahaan
milik Pemerintah Kolonial dan Swasta Eropa telah mulai berkembang pesat.
Diantara beberapa perusahaan besar tersebut adalah Langsar Petroleum maatschapijj, Langsa Bay, Perkebunan Karet Rubber
Cultuur Maatschappij Soengey Raja, Naamlooze Vennotschap Langsar –
Landsyndicaat, Langsar Sumatra Rubber Maatschappij, dan lain-lain.
Dalam buku “Berjuta-Juta dari Deli - Satoe
Hikajat Koeli Contract” yang ditulis oleh Emil W. Aulia, tahun 2006, dilukiskan
bahwa pasar seperti ini memang sengaja digelar pada setiap akhir bulan setelah
masa gajian, para kuli dibiarkan terpikat ke dalam suasana pasar dan hiburan seperti ini, agar mereka menghabiskan upah mereka
hingga harus meminjam uang kepada mandor perkebunan dengan bunga yang mencekik.
Dengan begitu para kuli akan terbelit oleh hutang yang tak terbayarkan,
sehingga mau tidak mau mereka harus terus memperpanjang kontrak kerja mereka.
Ini adalah salah satu politik Pemerintah kolonial
Belanda dan swasta Eropa untuk tetap mengikat buruh atau para pekerja agar
tetap terikat untuk bekerja. Hal ini disebabkan untuk mendatangkan buruh atau
para pekerja bukanlah pekerjaan yang mudah dan murah. Harapan kita tentu Pasar Murah, Pasar Malam, atau Pasar Rakyat yang digelar sekarang tidak hanya sebuah media reuni ke masa silam yang "getir".
Dalam Rangka Touring adventure to Aceh
Bangunan Terlantar
Setelah lahir malah ditelantarkan, kayak nasib Engeline
si bocah malang, hehehe ....
Marginalisasi Bakong asoe dan
Rokok tradisional
si bocah malang, hehehe ....
Marginalisasi Bakong asoe dan
Rokok tradisional
Ternyata mereka juga adalah sah pemilik negeri ini
Perayaan Imlek 2015 di Kampung Cina II (pecinan) Langsa,
Jalan Iskandar Muda