Jumat, 03 April 2015

Ocehan Sang Prabu

"Pasar Malam" Sebuah Reuni Masa Silam

           

           Suasana Pasar malam, Pasar Rakyat, atau Pasar Murah yang secara khusus digelar pada malam hari untuk jangka waktu tertentu melalui pemanfaatan efen-efen tertentu seperti pada foto diatas (23 Juli 2015), sebenarnya telah dimulai sejak zaman kolonial Belanda. Dalam batas-batas tertentu meskipun terdapat perbedaaan namun secara umum mungkin saja terdapat persamaan, meskipun kita hampir tidak tau apa yang murah di "Pasar Murah" ini. Di Langsa Pasar Malam atau Pasar Rakyat seperti itu mulai sangat dikenali setidaknya sejak kira-kira tahun 1910, ketika pertumbuhan perusahaan-perusahaan milik Pemerintah Kolonial dan Swasta Eropa telah mulai berkembang pesat. Diantara beberapa perusahaan besar tersebut adalah Langsar Petroleum maatschapijj, Langsa Bay, Perkebunan Karet Rubber Cultuur Maatschappij Soengey Raja, Naamlooze Vennotschap Langsar – Landsyndicaat, Langsar Sumatra Rubber Maatschappij, dan lain-lain.
Dalam buku “Berjuta-Juta dari Deli - Satoe Hikajat Koeli Contract” yang ditulis oleh Emil W. Aulia, tahun 2006, dilukiskan bahwa pasar seperti ini memang sengaja digelar pada setiap akhir bulan setelah masa gajian, para kuli dibiarkan terpikat ke dalam suasana pasar dan hiburan seperti ini, agar mereka menghabiskan upah mereka hingga harus meminjam uang kepada mandor perkebunan dengan bunga yang mencekik. Dengan begitu para kuli akan terbelit oleh hutang yang tak terbayarkan, sehingga mau tidak mau mereka harus terus memperpanjang kontrak kerja mereka.
Ini adalah salah satu politik Pemerintah kolonial Belanda dan swasta Eropa untuk tetap mengikat buruh atau para pekerja agar tetap terikat untuk bekerja. Hal ini disebabkan untuk mendatangkan buruh atau para pekerja bukanlah pekerjaan yang mudah dan murah. Harapan kita tentu Pasar Murah, Pasar Malam, atau Pasar Rakyat yang digelar sekarang tidak hanya sebuah media reuni ke masa silam yang "getir".


 

Temen-temen Gue


Komunitas Anak-anak Vespa Jember Jawa Timur
Dalam Rangka Touring adventure to Aceh





Temen-temen Pengemar Motor Jadul (BSA)



Bangunan Terlantar


Setelah lahir malah ditelantarkan, kayak nasib Engeline 
si bocah malang, hehehe ....



Marginalisasi Bakong asoe dan 
Rokok tradisional






Ternyata mereka juga adalah sah pemilik negeri ini
Perayaan Imlek 2015 di Kampung Cina II (pecinan) Langsa, 
Jalan Iskandar Muda





Sebuah fakta tentang multikulturalisme dan pluralisme Langsa
Sikabau jo Sarilamak, Painan jo Taluak Kabuang. 
Dimano bumi dipijak, Disinan langik dijunjuang.


Share: