Buku
ini berjudul "Nyai Ratu Kidul, Hanya Rekayasa Politik" ditulis oleh
Subagyo, pada tahun 2004 silam. Sebuah buku yang menarik banyak perhatian para
pengamat motologi dan paranormal. Sebagai mana dikisahkan, Nyai Ratu Kidul
adalah kepercayaan yang masih sangat melekat pada pikiran masyarakat Jawa pada
umumnya. Banyak muncul kisah-kisah dalam masyarakat pesisir Laut Selatan Jawa
yang dihubung-hubungkan dengan kekuasaan penguasa Laut Selatan itu.
Bagaimanakah kisah Nyai Ratu Kidul? Apakah Nyai Ratu Kidul benar-benar ada?
Kepercayaan itu semakin lama mulai semakin ada yang berani membantah, setelah
peradaban Jawa semakin berkembang. Hanya saja kontroversi itu pun rasanya sulit
berakhir, sebab bahkan banyak kalangan intelek di Jawa yang juga penganut loyal
mistik kejawen dan klenik. Nyai Ratu Kidul sebagai kepercayaan mistik Jawa,
sosok penguasa lelembut yang selama ini dipuja.Tentu
saja dari berbagai sudut pandang hal itu perlu dijernihkan duduk perkaranya.
Buku ini sengaja dimaksudkan sebagai bacaan pembuka pikiran, agar mudah dicerna
dan dipahami, tidak ditulis dalam uraian yang teoritik dan panjang lebar.
Mudah-mudahan bermanfaat
Naskah yang dimasukkan dalam buku ini merupakan bagian dari beberapa puluh naskah yang dipilih di antara lebih dari 300 laporan hasil penelitian lapangan yang pernah dibuat para peserta latihan penelitian setahun di empat Pusat Latihan Penelitian Ilmu Ilmu Sosial (PLPIIS). Laporan itu ada yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, sendiri-sendiri maupun sebagai bunga rampai; laporan yang sudah terbit itu tidak lagi disertakan dalam seleksi ini. Semua naskah yang dipilih dikelompokkan di bawah 15 judul yang sekaligus mencerminkan tema masing-masing buku. Buku ini terbit pada tahun 1989, oleh PT Pustakakarya Grafikatama. Ditulis oleh Oleh: T. Sianipar, Alwisol, dan Munawir Yusuf, dengan kata pengantar oleh Dr. Usman Pelly.
Buku berjudul "Burong", Suatu Analisis Historis Fenomenologis dan Hubungannya dengan Animisme, Dinamisme, dan Hinduisme dalam Masyarakat Islam Aceh, ditulis oleh pengarangnya Husainy Ismail, diterbitkan pada tahun 1990, oleh Penerbit Erlangga. Buku spektakuler ini tampaknya adalah suatu hasil analisis historis fenomenologis untuk mencari hubungannya dengan kepercayaan Animisme, Dinamisme dan Hinduisme tentang kepercayaan kepada apa yang disebut "Buröng" (kuntilanak, sundel bolong, gendruwo, dan sebagainya) memang diakui oleh sementara masyarakat Aceh sebagai inkarnasi roh wanita mati bersalin atau mati karena persundalan.
Mungkin ini
satu-satunya dokumen resmi PKI Aceh yang sempat sampai ke tangan kita, buku ini
dicetak dan diterbitkan oleh Comite PKI Atjeh tahun 1964, satu tahun sebelum
meletusnya peristiwa berdarah G.30 S/PKI. “Belum pernah perkara
politik di Atjeh jang mendapat perhatian
begitu
besarnja dari massa
Rakjat. Sedjak berita penangkapan
Kawan
Thaib Adamy diumumkan kepada massa
Rakjat melalui Pernjataan Comité P K I Atjeh, tgl. 5 April 1963 jang berdiudul : Madju Terus, dengan Semangat vivere
peri coloso, mengganjang segala Tantangan dan beberapa pernjataan berikutnja jang menelandjangi pemangkapan itu,
saimpai kepada perkara ini disidangkan
oleh Pengadilan Negeri Sigli semenjak 6 X Sidang, dimana tiap Sidang dihadiri antara
5.000 s/d 10.000 orang, teristimewa
pada
waktu Kawan Thaib Adamy membatjakan pembelaanaja selama 5 1/2 djam
(tidak dibenarkan minum air seteguk pun)
diikuti
dengan penuh perhatian oleh massa Rakjat. Kehangatan sambutan massa bisa dilihat dari tjatetan tepuk-tangan
dan teriakan2 jang
banjak ditjatet dalam brosur ini. Simpati Rakjat bisa djuga dilihat dari banjaknja wissel
jang berisi uang sokongan dan petisi2
menuntut pembebasan kawan Thaib Adamy” (Kata sambutan, Muhammad Samakidin (Sekretaris Pertama Comité PKI Atjeh/Anggota CCPKI, Banda
Atjeh, Djanuari 1964.