Senin, 18 Mei 2015

Sejarah Kontroversi


Buku ini berjudul "Nyai Ratu Kidul, Hanya Rekayasa Politik" ditulis oleh Subagyo, pada tahun 2004 silam. Sebuah buku yang menarik banyak perhatian para pengamat motologi dan paranormal. Sebagai mana dikisahkan, Nyai Ratu Kidul adalah kepercayaan yang masih sangat melekat pada pikiran masyarakat Jawa pada umumnya. Banyak muncul kisah-kisah dalam masyarakat pesisir Laut Selatan Jawa yang dihubung-hubungkan dengan kekuasaan penguasa Laut Selatan itu. Bagaimanakah kisah Nyai Ratu Kidul? Apakah Nyai Ratu Kidul benar-benar ada? Kepercayaan itu semakin lama mulai semakin ada yang berani membantah, setelah peradaban Jawa semakin berkembang. Hanya saja kontroversi itu pun rasanya sulit berakhir, sebab bahkan banyak kalangan intelek di Jawa yang juga penganut loyal mistik kejawen dan klenik. Nyai Ratu Kidul sebagai kepercayaan mistik Jawa, sosok penguasa lelembut yang selama ini dipuja.Tentu saja dari berbagai sudut pandang hal itu perlu dijernihkan duduk perkaranya. Buku ini sengaja dimaksudkan sebagai bacaan pembuka pikiran, agar mudah dicerna dan dipahami, tidak ditulis dalam uraian yang teoritik dan panjang lebar. Mudah-mudahan bermanfaat
   

         Naskah yang dimasukkan dalam buku ini merupakan bagian dari beberapa puluh naskah yang dipilih di antara lebih dari 300 laporan hasil penelitian lapangan yang pernah dibuat para peserta latihan penelitian setahun di empat Pusat Latihan Penelitian Ilmu Ilmu Sosial (PLPIIS). Laporan itu ada yang sudah diterbitkan dalam bentuk buku, sendiri-sendiri maupun sebagai bunga rampai; laporan yang sudah terbit itu tidak lagi disertakan dalam seleksi ini. Semua naskah yang dipilih dikelompokkan di bawah 15 judul yang sekaligus mencerminkan tema masing-masing buku. Buku ini terbit pada tahun 1989, oleh PT Pustakakarya Grafikatama. Ditulis oleh Oleh: T. Sianipar, Alwisol, dan Munawir Yusuf, dengan kata pengantar oleh Dr. Usman Pelly.


         Buku berjudul "Burong", Suatu Analisis Historis Fenomenologis dan Hubungannya dengan Animisme, Dinamisme, dan Hinduisme dalam Masyarakat Islam Aceh, ditulis oleh pengarangnya Husainy Ismail, diterbitkan pada tahun 1990, oleh Penerbit Erlangga. Buku spektakuler ini tampaknya adalah suatu hasil analisis historis fenomenologis untuk mencari hubungannya dengan kepercayaan Animisme, Dinamisme dan Hinduisme tentang kepercayaan kepada apa yang disebut "Buröng" (kuntilanak, sundel bolong, gendruwo, dan sebagainya) memang diakui oleh sementara masyarakat Aceh sebagai inkarnasi roh wanita mati bersalin atau mati karena persundalan.



Mungkin ini satu-satunya dokumen resmi PKI Aceh yang sempat sampai ke tangan kita, buku ini dicetak dan diterbitkan oleh Comite PKI Atjeh tahun 1964, satu tahun sebelum meletusnya peristiwa berdarah G.30 S/PKI. “Belum pernah perkara politik di Atjeh jang mendapat perhatian begitu besarnja dari massa Rakjat. Sedjak berita penangkapan Kawan Thaib Adamy diumumkan kepada massa Rakjat melalui Pernjataan Comité P K I Atjeh, tgl. 5 April 1963 jang berdiudul : Madju Terus, dengan Semangat vivere peri coloso, mengganjang segala Tantangan dan beberapa pernjataan berikutnja jang menelandjangi pemangkapan itu, saimpai kepada perkara ini disidangkan oleh Pengadilan Negeri Sigli semenjak 6 X Sidang, dimana tiap Sidang dihadiri antara 5.000 s/d 10.000 orang, teristimewa pada waktu Kawan Thaib Adamy membatjakan pembelaanaja selama 5 1/2 djam (tidak dibenarkan minum air seteguk pun) diikuti dengan penuh perhatian oleh massa Rakjat. Kehangatan sambutan massa bisa dilihat dari tjatetan tepuk-tangan dan teriakan2 jang banjak ditjatet dalam brosur ini. Simpati Rakjat bisa djuga dilihat dari banjaknja wissel jang berisi uang sokongan dan petisi2 menuntut pembebasan kawan Thaib Adamy” (Kata sambutan, Muhammad Samakidin (Sekretaris Pertama Comité PKI Atjeh/Anggota CCPKI,  Banda Atjeh, Djanuari 1964.  


Share: